Minggu, 23 Desember 2012
Apa?Kesedihan yang merenggutku disini
hai cinta,haruskah amarah dan kasih sayang ini melebur menjadi rasa kecewa? kecewa ku pada keadaan,yang membunuhku. ketika harus ku terdiam di kehidupan ku sendiri. kemudian hujan rintik menemani,haruskah aku tersungkur lalu menatap mega? kosong. perang dingin sudah dimulai sejak tadi. aku masih terdiam membisu menatap hari. rasa kecewa ku menjadi-jadi. apalagi disaat kau tidak jujur padaku dan aku tau kenyataanya. diam terus menggelayut di tubuh ku dan membawa ku pergi dari sisi ramai. kekhawatiran yang menyisa disini terusik,juga kerinduan. fikir ku terus melayang untuk mu dan rasa kecewa ku. aku tak berani bilang aku kecewa karena mu,tapi itulah keadaan nyata. kau tak pernah tersadar atau bagaimana? dimana rasa bersalahmu? hembusan nafas yang tersenggal-senggal menutupi luka batin ku. teruslah berfikir aku tidak perduli pada mu. yang jelas jika kamu bisa merasakannya,iya jika kamu cinta aku. tapi aku tak tahu,awan pun begitu,juga aurora di langit yang hanya sebagai pengindah. aku mulai berfikir panjang menembus langit. selalu awal kalimat 'apa yang harus ku lakukan' membuat ku serba salah. lalu kau berkata begini begitu seolah. harus kah aku menemani senja di sore? tak ada lagi harmoni,tak ada lagi suara. jelas aku hanya tertuju padamu. kata nya diam adalah tangis terbesar perempuan,itu benar menurutku. karna aku hanya bisa diam untuk menangisi semuanya. sore itu takkan bisa langsung menjadi siang. hatiku pun tak kan bisa langsung kembali menjadi normal. irisan rasa sakit yang kau berikan masih merenggut jantungku. penawar racun di hatiku pun tak bisa menawar mu. lupakan saja?apakah semudah itu ?tidak bagiku. aku tidak tahu harus berapa lama lagi mengurung di penjara lembah kesunyian. rasa berfkir ku tajam namun kuyakin lama-kelamaan akan menjadi gila. apa yang ku tunggu? aku tidak pernah tahu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar