��

��

Kamis, 28 Agustus 2014

Sepertinya Begitu


Ketika Tuhan memberikan pertemuan,entah itu sebuah awal atau masa lalu yang dipertemukan.
Ketika itu pula kita tidak paham kapan Tuhan akan mengakhirinya.
Entah dalam sebuah nyata,atau pertemuan semu mimpi singkat.

Sepertinya aku mencintai matahari yang terbit kala itu,yang membenamkan bulan dengan langkahnya.
Sepertinya aku menyukai aroma harum suasana itu,yang membuatku terlena terbuai karenanya.
Sepertinya aku menyayangi waktu yang mempertemukan,
pertemuan antara langit dan bumi,
yang tak saling sentuh namun berpandangan. 
Sepertinya senyumku tak akan lagi pudar,melihat makhluk itu didepan wajahku. Layaknya alunan musik yang terus berputar mengiringi. 

Pertemuan antara ku dengan warna itu,
tidak. Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu,
Sepertinya aku , mencintaimu.

Selasa, 12 Agustus 2014

Semu.


Ternyata memang benar
Kamu adalah ilusi
Kamu tak terlihat
Tapi kamu sangat diharapkan.
Kamu adalah semu dan selamanya akan menjadi semu untukku.

Akankah bunga bermekaran adalah pertanda kamu mencintaiku? Kurasa tidak. 

Hatimu selalu beku jika kusentuh. Aku menangis ketika harus berpura-pura tegar. 
Berpura-pura tidak kesakitan ketika duri mawar menancap pada jemari ku.
Berpura-pura rela ketika dekapanmu bukan untukku.

Apakah aku harus memejam disaat bibir merahmu itu mencium keningnya? 
Apakah aku harus tertawa ketika hubunganmu berjarak antara kilo dengannya? 
Apakah aku harus tersenyum disaat wajahmu berpaling ke arahku?
Akankah..?