Dalam kenyataan aku tidak menemukanmu
bayang gelap halusinasi mataku bertemu denganmu
tentu nya dalam jutaan mimpi-mimpiku
Aku ragu menatap bintang malam ini
aku takut ia memberitahu padamu bahwa
aku sedang merindukanmu
kurasa aku sangat menginginkanmu walau nama mu tak lgi muncul memenuhi inbox di ponsel ku
kurasa aku sangat merindukan dering pesan perhatian darimu
kurasa aku sangat merindukan setiap baris tutur katamu dalam pesan
kurasa aku sangat merindukan senyum yang selalu ku sunggingkan setiap membaca pesan darimu
kurasa aku mulai kehilangan kendali dalam kecemasan menunggu sesuatu yang seharusnya tak ku tunggu
to the one who show me starlight,thankyou:-)
��
Jumat, 17 Mei 2013
Tanpa Jawab
Menyapa mu dalam ribuan mimpi ku,
Menyapa mu dalam halusinasi fikir ku,
Menyapa mu dalam semu mata batin ku.
Malaikat yang tak pernah luput dalam pengertiannya,
Malaikat yang selalu menjadikan ku bintang hatinya,
Malaikat yang berani mengorbankan apapun demi diriku.
Rindu yang tak pernah aku gapai,
Rindu yang selalu terabaikan,
Rindu yang menjadikan penyesalan,
Rindu yang tak pernah luput dari tetesan air mata.
seseorang tolong bawa aku pergi,agar aku bisa melupakannya
Melupakan hari-hari bersama nya,
Melupakan bayang semu rupa nya,
Melupakan mimpi indah dengan nya,
Melupakan kenangan manis bersama nya,
Melupakan tawa haru dengan nya,
Melupakan setiap detik dering pesan nya,
Melupakan janji-janji yang ia beri,
Melupakan senyuman yang dilengkung nya,
Melupakan kebaikan yang berarti dalam setiap hariku,
Melupakan setiap tengah malam yang ditemani nya,
Melupakan cintanya yang tulus,
Melupakan sosok yang tak pernah absen dalam hidupku.
Haruskah itu?
Hatiku bergeming mengikuti sinar lampu yang semakin hari kian meredup karna kepergianmu
Lalu
Haruskah rasa sakit menyergap batinku?
Haruskah rasa saki menyergap jiwaku?
Haruskah rasa sakit menyergap hatiku?
Haruskah rasa sakit menyergap akal fikirku?
Haruskah rasa sakit itu menusuk jantungku?
aku tak mampu menjawabnya...
Menyapa mu dalam halusinasi fikir ku,
Menyapa mu dalam semu mata batin ku.
Malaikat yang tak pernah luput dalam pengertiannya,
Malaikat yang selalu menjadikan ku bintang hatinya,
Malaikat yang berani mengorbankan apapun demi diriku.
Rindu yang tak pernah aku gapai,
Rindu yang selalu terabaikan,
Rindu yang menjadikan penyesalan,
Rindu yang tak pernah luput dari tetesan air mata.
seseorang tolong bawa aku pergi,agar aku bisa melupakannya
Melupakan hari-hari bersama nya,
Melupakan bayang semu rupa nya,
Melupakan mimpi indah dengan nya,
Melupakan kenangan manis bersama nya,
Melupakan tawa haru dengan nya,
Melupakan setiap detik dering pesan nya,
Melupakan janji-janji yang ia beri,
Melupakan senyuman yang dilengkung nya,
Melupakan kebaikan yang berarti dalam setiap hariku,
Melupakan setiap tengah malam yang ditemani nya,
Melupakan cintanya yang tulus,
Melupakan sosok yang tak pernah absen dalam hidupku.
Haruskah itu?
Hatiku bergeming mengikuti sinar lampu yang semakin hari kian meredup karna kepergianmu
Lalu
Haruskah rasa sakit menyergap batinku?
Haruskah rasa saki menyergap jiwaku?
Haruskah rasa sakit menyergap hatiku?
Haruskah rasa sakit menyergap akal fikirku?
Haruskah rasa sakit itu menusuk jantungku?
aku tak mampu menjawabnya...
Kamis, 16 Mei 2013
Rapuh
Terimakasih karena bayang mu telah datang dalam tangis ku.
Aku memang sudah tidak berpengaruh lagi dalam hidup mu,
dan yang bisa ku lakukan hanyalah mengais-ais masa lalu.
Membayangkan kebersamaan kita dulu,
Tertawa bahagia..
Tersenyum penuh arti..
Dan gerogi yang tiada henti saat aku bertemu dengan mu.
Indah,menyakitkan,ya,menyakitkan karena sekarang kau pergi terlalu jauh.
Aku harus tegar membasuh air mata ku yang jatuh sendiri,
Aku harus tegar terhadap waktu yang sebelum nya selalu ku lalui bersama mu.
Aku harus tegar.
Karena hatimu tak akan selama nya berpihak kepada ku nantinya..
Harus ku sesali semua,ke-egois-an-ku yang tak beralasan.
Aku sendiri..
Aku tanpa mu..
Rapuh..
Mengurung diri pada lembah sunyi jiwa ku.
Menutup luka itu sendiri tanpa ada oranglain menyentuh nya,termasuk kamu.
kamu yang dulu,yang selalu ada,mememani tanpa jenuh,yang meniup sudut hatiku
Aku memang sudah tidak berpengaruh lagi dalam hidup mu,
dan yang bisa ku lakukan hanyalah mengais-ais masa lalu.
Membayangkan kebersamaan kita dulu,
Tertawa bahagia..
Tersenyum penuh arti..
Dan gerogi yang tiada henti saat aku bertemu dengan mu.
Indah,menyakitkan,ya,menyakitkan karena sekarang kau pergi terlalu jauh.
Aku harus tegar membasuh air mata ku yang jatuh sendiri,
Aku harus tegar terhadap waktu yang sebelum nya selalu ku lalui bersama mu.
Aku harus tegar.
Karena hatimu tak akan selama nya berpihak kepada ku nantinya..
Harus ku sesali semua,ke-egois-an-ku yang tak beralasan.
Aku sendiri..
Aku tanpa mu..
Rapuh..
Mengurung diri pada lembah sunyi jiwa ku.
Menutup luka itu sendiri tanpa ada oranglain menyentuh nya,termasuk kamu.
kamu yang dulu,yang selalu ada,mememani tanpa jenuh,yang meniup sudut hatiku
menghanyutkan mu.
Nama nya mengesankan fikir ku
Rupa nya mengesankan mata ku
Hati nya melumpuhkan tubuh ku
seorang malaikat yang tak bisa ku miliki seutuhnya
seorang pria yang hanya bisa ku pandangi fotonya saat ia telah pergi
memulai hari bersama mu menjadikan hariku penuh arti di setiap detik nya
membangunkan jiwa yang telah mati sebelum nya
seperti mayat hidup,yang tak lama untuk terus hidup
ya,lalu mati seperti ini
pilihan yang harus ku tunjuk
mengorbankan perasaan mu juga perasaan ku
merelakan hati yang terus melonjak saat kita menjauh
takdir yang mempertemukan kita,takdir juga yang akan memisahkan kita
seperti sekarang ini.
dan aku memejamkan mata,bertanya kepada Tuhan untuk yang ke-sekian kali nya
Tuhan..
Apa salah ku?
Mengapa ini terjadi,begitu menyakitkan.
Mengapa harus aku?
Tapi mengapa harus aku?
Mengapa harus seperti ini jalan cerita ku,Tuhan?
Aku tak pernah mengharapkan nya..
demi matahari yang akan terbenam,haruskah aku bercerita tentang mu pada bulan?
aku merindukanmu dalam benakku
aku menginginkanmu dalam riwayat hatiku
ya,aku terus memendam rindu dalam sesal
aku selalu menunggu mu dalam diam
dalam tegar aku mencoba dingin padamu
dalam kenyataan aku mencoba membencimu
Tapi mengapa senyum mu menggagalkan semua nya?
menggagalkan berbagai cara ku untuk melupakan mu.
seseorang yang mungkin akan kau pandangi fotonya saat ia pergi
Rupa nya mengesankan mata ku
Hati nya melumpuhkan tubuh ku
seorang malaikat yang tak bisa ku miliki seutuhnya
seorang pria yang hanya bisa ku pandangi fotonya saat ia telah pergi
memulai hari bersama mu menjadikan hariku penuh arti di setiap detik nya
membangunkan jiwa yang telah mati sebelum nya
seperti mayat hidup,yang tak lama untuk terus hidup
ya,lalu mati seperti ini
pilihan yang harus ku tunjuk
mengorbankan perasaan mu juga perasaan ku
merelakan hati yang terus melonjak saat kita menjauh
takdir yang mempertemukan kita,takdir juga yang akan memisahkan kita
seperti sekarang ini.
dan aku memejamkan mata,bertanya kepada Tuhan untuk yang ke-sekian kali nya
Tuhan..
Apa salah ku?
Mengapa ini terjadi,begitu menyakitkan.
Mengapa harus aku?
Tapi mengapa harus aku?
Mengapa harus seperti ini jalan cerita ku,Tuhan?
Aku tak pernah mengharapkan nya..
demi matahari yang akan terbenam,haruskah aku bercerita tentang mu pada bulan?
aku merindukanmu dalam benakku
aku menginginkanmu dalam riwayat hatiku
ya,aku terus memendam rindu dalam sesal
aku selalu menunggu mu dalam diam
dalam tegar aku mencoba dingin padamu
dalam kenyataan aku mencoba membencimu
Tapi mengapa senyum mu menggagalkan semua nya?
menggagalkan berbagai cara ku untuk melupakan mu.
seseorang yang mungkin akan kau pandangi fotonya saat ia pergi
Langganan:
Postingan (Atom)