��

��

Senin, 23 Juni 2014

Datang dan datang.

Rasa itu datang lagi
Secara tiba-tiba
Untuk kesekian kalinya
Yang telah lama terpendam
Luka lama yang baru sembuh
Luka hati ini

Aku masih fasih  awal bermulanya 
Aku tahu pasti keanehan itu
Dan kuharap bukan hanya aku yang merasakannya.

Quotes

Cinta itu hanya semakin jauh 
ketika kamu tertunduk malu mengatakannya
Ketika kamu memendam kata di dalamnya
Dan ketika kamu sendiri menolak kehadirannya
Kamu tidak akan pernah lagi merasakannya saat itu
Dan bayang masa lalu akan selalu menghantui
Memutar kenangan masa itu.

Menggila

Rasa telah merasuk pada kerongkongan ini
Menghantarkan ramuan cinta abadi
Mengubah segala sikap,meracuni 
layak anjing,
Nafas ini peka akan sosok hadirmu
Dan seliran cinta yang kau bawa

Menjamahmu,
Adalah keharusan bagi setiap detik tubuhku
Layak zat adiktif,
Tubuhmu adalah darah yang terkontaminasi

Aku menggila,
Ketika rinduku adalah mati

Binar matamu yang menggantungkan harapan
Seberkas senyum mu menumpahkan cinta
Imajinasi yang ku tulis

Kata tiada lagi bermakna
Bintang hanyalah penghias langit
Bulan hanyalah lampu gelap malam
Karena sosok mu , menggantikan segalanya.

Mati

Hatiku telah mati
Terbunuh oleh masa lalu
Ku pendam dalam dasarnya sanubari
Terkunci pada rantai kehidupan
Ku kubur dalam-dalam
Tersimpan rapat
Hingga kala menggerogotinya
Hati yang terluka,punah sudah
Merpati putih mengitari,sebagai pita kasih terakhir.

Maka,disinilah aku akan beristirahat abadi
Dan goyangkan kumpulan bintang di bumi ini
Mata,tataplah ini
Tangan,rengkuhlah pelukan terakhirku
Tapi untuk bibir ini,kecuplah dengan cintamu.

Jumat, 20 Juni 2014

Tentang mimpi,tentang kamu,tentang kita.

Hari ini aku menatap langit
Memikirkan mimpi semalam
Yang tiba-tiba hadir dalam mimpiku
Seorang yang selalu kupandang jauh

Tentang kamu dan aku ketika,
Mata kita bertemu , namun saling acuh
Raga kita berhadap , namun terus menjauh
Mulut kita bicara ,namun kita menutup telinga
Hati kita mengungkap , namun kita memilih logika

"Membiarkan waktu berjalan dan tanpa lelah berpendirian pada ego kita masing-masing."

Mungkin Tuhan?

Tuhan mungkin punya rencana lain
Untukmu atau untukku
Dengan memisahkan kita yang dahulu dipersatukan

Mungkin tuhan
Ingin ku menjalin silaturahmi denganmu
Dan mungkin karena hanya itu
Hanya sebatas silaturahmi

Bukan lebih
Itu bukan yang tuhan mau
Bukan kekasih
Mungkin juga bukan

Namun pelaminan kelak?
Tak seorangpun tahu.

Pudar.

Tak sepantasnya aku berada di dekatnya
Karena cinta hanyalah untaian kata
Bermakna namun tak berarti

Persetan namamu dalam hatiku
Aku jatuh terlalu dalam dan merasakannya
Sakit; itulah kondisi hati ini
Pilu; itulah yang kurasakan

Namamu tak berarti lagi
Senyummu tak terlihat lagi
Tersadar
Aku bukanlah tujuanmu
Aku jua bukan yang kau raih

Mungkin aku hanyalah ilusi
Atau asap rokokmu
Tak bernilai apa-apa