��

��

Sabtu, 30 September 2017

Diantara Hujan

#KetikaAkuJatuhCinta #2

Hujan kini akhirnya turun
Mengawali kesedihanku 

Diantara hujan ada aku
Dan kenangan tentang mu
Bayang mu tak pernah sekalipun mangkir
Juga kesedihan ini

Menatapmu kembali membawa ku pilu
Membuka kenangan
Meratapi luka
Dan nestapa

Mengejarmu adalah semu
Omong kosong
Dan mendapatkannmu adalah mimpi
Bunga tidur

Yang dulu adalah senyum
Kini tersisa tangis

Merajuk pada rindu, jarak, dan sepi
Aku mengadu

Diantara hujan yang turun
Jatuh deras membasahi tanah
Kini juga hati dan hariku
Dilanda merana
Dilanda amarah

Diantara hujan
Kini aku berharap
Membawa mu padaku

Sedekat purnama dengan bintang
Dan jangan purnama dengan mentari

Rabu, 27 September 2017

Rona Asmara

#KetikaAkuJatuhCinta #1

Dia yang menyunggingkan senyum
Lebar hingga aku tak dapat lagi berdiri

Dia yang diam dan membisu
Tanpa kata tapi aku tetap jatuh hati

Dia yang melontarkan amarah
Besar namun aku diam sembari senyum

Apapun yang dilakukannya
Hati ini jatuh dan tertuju padanya

Hadirnya adalah anugrah
Kecintaannya pada sajak menginspirasiku
Dari setiap bait sajak yang kutulis
Atau ribuan kata dalam kepalaku
Kini selalu tentangnya

Senja, hujan, dan sajak
Itu kesukaannya
Aku juga suka
Apapun dia

Kusebut apa ini?
cinta? mengagumi? Atau apa?

Dia saja tak tahu ku.

Senin, 25 September 2017

Malaikat Kecil

Aku menangis
Memendam rasa malu
Membenam kepalaku dalam
Pada hangatnya dekap peluk
Yang kusebut malaikat kecil
Entah punya sayap atau tidak
Siapa yg tahu
Jika ia menyembunyikannya dalam 

Jiwanya suci
Hatinya besar 
Bak samudra luas

Aku yg sedang hancur
Tak ingat lagi tempat tujuan
Meluruh dalam dekapannya

Segenap jiwaku lumpuh
Tangisku pecah
Hingga tak terdengar lagi

Senggukan yang iramanya tak menentu 
Berderu melawan keinginan untuk berhenti

Hanyut aku dalam kesedihan
Karena rasa ingin mati
Sakit, pilu, sesak yang kurasakan
Penyembuh ku tak lagi ada

Lalu ia datang
Melebarkan tangannya
Memintaku untuk mampir
Senyumnya menipis
Merasakan sakit ku

Ia lebih muda
Lebih kecil
Dan tak tahu apa-apa

Dunianya belum luas
Pikirannya masih jernih
Sejernih mata air gunung

Namun ku salah
Tersadar dalam benak
Bahwa ia jauh lebih dewasa
Dan mencintaiku

Teruntuk kamu, adik, Terimakasih.