Mengenaimu
Aku bimbang
Sebentar dekat
Sebentar jauh
Sebentar ada
Lalu hilang
Namun tetap di bumi
Kenapa tidak sekalian hangus?
Terbakar api cemburuku
Maumu apa?
Datang dan pergi
Menghujam perasaanku
Pergilah jika ingin
Aku tak pernah memaksamu
Jika perlu akan kudoakan
Agar kepergianmu sama layaknya
Dengan kematian
Akan kuanggap begitu
Jadi tenanglah
tak perlu khawatir
Tak perlu menghilang
lalu kembali
kuyakini
Kembalimu
Bukan untuk pulang
Bukan untuk menetap
Singgah lalu sirna
Hanya itu
Berulang seperti itu
Aku lelah
Mengertilah
Karenanya..
Tinggal dan tanggal
bagiku sama saja
Tak berarti lagi
Jika kamu masih saja abu
Jadi tinggalkan abu jika ingin denganku
Atas nama keraguan
Bersumpahlah kamu meninggalkannya
Yakinkan aku
Agar aku dapat mendampingimu
Tatkala susah dan senangmu
Namun camkan pernyataanku
Aku tidak berharap lagi
Akan kujadikan seimbang
Antara logika dan perasaanku
Agar tidak melulu kamu
Mungkin di sinilah aku yang sendirian menulis kegelisahan mu itu.. sepasang mata yang menyimpan malam dengan terang bulannya
BalasHapus:)
HapusLuapan emosinya dapet banget
BalasHapusHehe terimakasih❤️
Hapusmbak.. buat dong puisi yang judulnya "Antara Cinta, Perasaan dan Harapan"
BalasHapus