Selasa, 09 April 2013

siang tari

Siang tari, kali ini aku merindukannya lagi.
Mentari, apa pun yang terjadi padanya, mengapa rasa ku tak pernah berkurang?
Mengapa aku tak bisa berpaling?
Mengapa aku selalu menginginkannya, meski raga ku tak mau lagi melihatnya?

Perhatian kecil sedikit demi sedikit muncul
mengacaukan pikirku untuk terus mencoba melupakanmu.
 Pada akhirnya, aku tak bisa.

Padamu, aku selalu merasa jatuh cinta.

Warna abu-abu itu mulai jelas, berubah menjadi merah jambu
Berubah  menjadi belasan pelangi, datang disetiap harinya
Ketika aku bersama mu.

Ada yang salah kah jika begini?
Cinta mengajarkan ku tak mengenal takut dan apapun kata orang.
Aku yang merasakan, bukan oranglain.

Aku terus menyimpulkan senyumku,
Ketika  melihatmu,
Memikirkan mu,
Bahkan saat aku bermimpi tentangmu.

seperti magnet kataku
Kamu kutub selatan dan aku kutub utara
Benar kita jauh
Namun
Kamu tahu bagaimana ketika kita dekat

Aku membiarkan diriku terbawa angin minggu pagi
Semua mengalir begitu saja
Waktu yang berputar dan terus berjalan.
Aku mulai memahami nya
Bagaimana denganmu dan cintamu?
Mesti cintaku, belum sempurna untuk kita miliki berdua.

meski dalam nyata aku dan kamu lebih jauh dari semut semut kecil yang sedang berbaris.
meski diam menyelimuti rongga kelabu hati mu dan hatiku.

Apakah kamu juga menggilaiku seperti aku menggilaimu?
Apakah kamu akan meninggalkanku?
Itu yang selalu ku takutkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar