Halo mentari,kali ini aku terbangun di waktu subuh. Ku tebak kau
belum menerbitkan sinar mu untuk dunia,namun,bagaimana dengan dia? Yang
bersinar walaupun aku tak pernah tersinari olehnya.
Aku hanya bisa melihat sinar itu,yang menggungah rasa.
Aku tak pernah tahu mengapa.
Aku kira dia tidak merindukanku,apa hanya se'saat' itu saja ?waktu yang jarang.
lalu bagaimana, jika sewaktu aku yang tak pernah berhenti merindukannya?di setiap detikku.
Aku yg menanti mu,lama sekali.
Jelas di semu,semu di nyata.
Aku tak pernah mengerti apa yang di fikirnya,yang selalu membuatku bingung,menanti tanpa kepastian,ya ,itulah aku.
Aku selalu bermimpi tentang mu,tentang kita,di suatu saat yang tak
kunjung juga ku ketahui,di suatu musim yang tak terlihat,di tempat yang
aku pun tak mengertinya.di waktu semu.
Mengapa,ya mengapa. Rasa itu selalu ada padahal kita terlihat seperti asing. Dan jauh.
Akhirnya adalah,Aku tidak bisa berhenti...memujamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar