Kosong.
Kegundahan terus berputar dalam benakku.
Perasaan yang tak menentu diam-diam merasuki tubuhku.
Kecemasan berlalu-lalang di pikiranku.
Aku merasakannya, dan terus diam.
Aku tak membentak, ataupun memberontak.
Atas segala ketidakjelasan dan rindu.
Rindu yang menyakitiku, juga cinta yang membutakan.
Kegelisahan yang menggelitik, aku terpaku.
Bukan karena tanpa rasa, namun karena aku, lelah.
Untuk bicara ataupun berteriak.
Juga membentak dan memberontak.
Aku terlalu lemah, dan sudah terlalu kuat.
Aku benci namun aku tak mampu bergerak.
Celaka aku dikala malam, karena merindumu.
Tersesat aku dikala pagi, karena kecemasan menjemput.
Mati aku dikala siang, karena sepi menghadang.
Ribuan kata mencabik-cabik dalam lamunan tanpa permisi.
Membuatku terus membungkam mulut dan bicara dalam sajak.
Aku tak lagi berharap waktu dihentikan ataupun terus berjalan.
Karena semua tampak sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar