Aku masih menyimpan luka,
Dan duka kekesalan yang merapuhkanku akhir ini.
Waktu membuatnya kembali.
Ia yang menoreh luka,dalam kesunyian.
Ia memintaku membawa kejujuran,namun aku memilih bungkam.
Meskipun aku tahu,ia sudah mengira-ngira kejujuranku.
Aku tidak tahu kapan lagi waktu akan membawa ku pergi jauh dari mu,ketika saat ini kau tiba-tiba datang menusuk hati yang jera.
Aku sempat melupakanmu dan aku fikir aku sudah benar-benar amnesia tentang dirimu.
Namun mengapa kehadiranmu belum siap kutemui?
Aku tahu,dalam hati kecilmu yang berseri,kamu ingin aku melepasmu.
"Kamu yang masih kamu yang sama,yang rela melakukan apapun untuk seseorang disampingmu"
Logika ku menjawab, Ya dan aku juga sangat ingin melepasmu.
Bahkan aku tidak ingin lagi berurusan dengan mu,penoreh luka.
Atau paling tidak menghilangkanmu dari peradaban hidupku. Aku menyetujui permintaannya.
Namun hati kecilku yang menentang.
bukan aku.
aku tidak bisa,aku belum yakin,melepasmu-membiarkanmu bahagia tanpa denganku.
aku tidak bisa,aku belum yakin,melepasmu-membiarkanmu bahagia tanpa denganku.
walau aku sangatlah ingin.
Aku belum bisa,mengikhlaskan segalanya tentangmu untuknya. Aku tidak pernah tahu,mengapa aku tidak bisa terima,walah aku tak ingin kau kembali lagi dalam pelukanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar